Minggu, 09 September 2012

Sayap-Sayap Patah - Kahlil Gibran

Wahai Langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini
Begitu rapuh dan mudah terluka
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa

Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu
Di dalam hati ini
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat
Juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira

Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa

Wahai ilalang
Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini
Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali
Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga

Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia
Menghargai apa arti cinta
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu
Disudut hati yang beku
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan
Sebelum hilang di terpa angin
Sambil terduduk lemah
Kucoba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin kurengkuh

Kugapai kepingan di sudut hati
Hanya bayangan yang kudapat
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah
Tertusuk duri-duri yang tajam
Hanya bisa meratap
Meringis
Mencoba menggapai sebuah pegangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar