Minggu, 09 September 2012

Pecah

Malam ini hening
Ketika kau tatap langit
Kau akan temukan sejuta bintang
Menghampar tak terhingga

Desiran angin membelai dirimu
Menusuk hingga ke dalam rusukmu
Dingin tak tahu diri
Perlahan tapi pasti

Entah kenapa bayangnya muncul
Begitu saja seperti debu
Mengitari relung diri
Makin lama makin jadi

Dia tersenyum
Tapi kau melihat sosok selain dirimu
Tepat di belakangnya
Merengkuh hangat di dekapnya

Pisau itu menikam dirimu
Menahan sebutir air mata pun tak kuasa
Apa daya, dirimu hanya bisa menerawang
Mengira apa yang akan terjadi padamu

Seketika semua pecah
Karena kehadirannya dan orang tak dikenal itu
Mimpi-mimpi dan angan-angan yang retak
Mencoba menyatukan kembali namun sulit

Kau ambil pecahan mimpimu
Menyusunnya perlahan
Naas angin kencang itu bertiup lagi
Kau tatap nanar kepingan mimpimu yang berserakan

Sepertinya sekarang kau sadar
Kau lelah dan berhenti mencoba
Memilih mengabaikan mimpimu
Meninggalkannya tanpa harus mengingatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar