Malam ini hening
Ketika kau tatap langit
Kau akan temukan sejuta bintang
Menghampar tak terhingga
Desiran angin membelai dirimu
Menusuk hingga ke dalam rusukmu
Dingin tak tahu diri
Perlahan tapi pasti
Entah kenapa bayangnya muncul
Begitu saja seperti debu
Mengitari relung diri
Makin lama makin jadi
Dia tersenyum
Tapi kau melihat sosok selain dirimu
Tepat di belakangnya
Merengkuh hangat di dekapnya
Pisau itu menikam dirimu
Menahan sebutir air mata pun tak kuasa
Apa daya, dirimu hanya bisa menerawang
Mengira apa yang akan terjadi padamu
Seketika semua pecah
Karena kehadirannya dan orang tak dikenal itu
Mimpi-mimpi dan angan-angan yang retak
Mencoba menyatukan kembali namun sulit
Kau ambil pecahan mimpimu
Menyusunnya perlahan
Naas angin kencang itu bertiup lagi
Kau tatap nanar kepingan mimpimu yang berserakan
Sepertinya sekarang kau sadar
Kau lelah dan berhenti mencoba
Memilih mengabaikan mimpimu
Meninggalkannya tanpa harus mengingatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar