Minggu, 06 Januari 2019

Waktu yang Memengaruhi Makna

"Maafkan aku yang tak sempurna. Sampai kapanpun itu aku tetap begini..." (Ecoutez)

Sudah 10 tahun yang lalu terakhir saya mendengar penggalam lirik tersebut. Tentu saja, seiring waktu berjalan dan berlalu dengan liku-likunya penggalan lirik tersebut meninggalkan makna yang berbeda.

Sepuluh tahun yang lalu saya hanya anak SMP yang pikirannya belum kompleks seperti saat ini. Masa-masa saat itu cukup seimbang, ada senang juga sedih. Saat itu, saya memaknai penggalan lirik tersebut dengan galau. Galau karena perasaan sepihak (halah...). Tolong yang ini jangan ditiru ya... Ini masa-masa alay saya, hahaha...

Hari ini, saya mendengar penggalam lirik itu lagi di salah satu stasiun radio. Ada perasaan berbeda ketika mendengarkan. Jauh berbeda saat 10 tahun lalu. Saat itu juga saya sadar bahwa saya telah banyak melalui ruang dan waktu. Saya menempuh perjalanan menuju pribadi yang lebih matang di mana masa galau yang saya alami bukan sekadar perasaan sepihak. Ketika mendengar penggalam lirik itu, saya merasa bahwa "Siapa sih saya?" dan berujung pada jawaban "Manusia yang penuh kekurangan, bahkan penuh ketidaktahuan diri". Memang terdengar menyedihkan, namun seperti itu yang saya rasakan. Tak jarang saya merasa bahwa saya pribadi yang tidak berguna diiringi perasaan bersalah.

Saya sadar sebagai manusia saya tidak bisa membuat bahagia setiap orang, terutama yang ada di sekeliling saya. Jika dulu, saat 10 tahun yang lalu, saya ingin menyanyikan penggalan lirik itu kepada seseorang, maka sekarang saya ingin menyanyikan penggalan lirik itu kepada orang-orang di sekeliling saya: orang tua, adik, sahabat, bahkan dosen pembimbing. Ingin rasanya menyanyikan penggalan lirik itu sebagai perwujudan bahwa saya bukan manusia sempurna seperti yang kalian kira. Bahkan lebih tepat sebagai permohonan maaf bahwa saya tidak bisa menjadi seperti yang kalian harapkan. Entah kenapa, saat mengetik posting ini pun, hati saya terenyuh. Ingin menangis, tapi tertahan.

Walalupun begitu, saya tetap dan terus berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Siapapun kalian yang membaca posting ini, saya memohon do'a kalian agar saya dapat konsisten dalam memperbaiki diri. Mohon maaf jika diri ini tidak bisa menjadi atau sesuai dengan harapan kalian, namun di balik semua itu...

"Kuhanya ingin tuk selalu menjadi... yang terbaik untukmu..." (Ecoutez)


Salam,


RAS