Jumat, 30 Agustus 2013

Nothing Change But Yes For The Distance

Sometimes, you will feel that you're really missing someone - anyone - it could be your family, your friends, your best friends, until your ya-you-know-that. When you've known there's no change with the person that you missed, it's okay. There's no problem. But, how is the distance? Are you sure that you still said "I'm fine. I'm okay. And there's no problem."? Maybe yes or maybe no. It's depend on yourself.

Sabtu, 10 Agustus 2013

Tentang Langit

Prolog dulu ya...

Ehm, jadi begini saudara-saudara... Sebenarnya yang akan saya post kali ini adalah sebuah puisi. Nah, puisi ini saya re-post. Lho? Kok re-post? Iya, karena sebelumnya sudah pernah saya post. Tepatnya sebelum saya punya blog, hihihi.

Puisi ini saya ambil dari notes di facebook saya. Setelah saya baca kembali, saya sadar kata-katanya bermakna dalam dibanding puisi yang selama ini pure saya posting di blog. Hahaha.

Langsung saja kita simak... Ini dia puisinya...

Ketika kamu mendapatkan suatu kebahagian
Maka kamu seakan berada di langit tertinggi
Ketika kamu mendapatkan apa yang orang lain tidak bisa
Maka kamu seakan peri penolong bergaun putih

Namun ketika deburan ombak menghempas perlahan
Kamu tetap berusaha tegar tanpa menitikkan air mata
Berusaha bangkit seakan tak terjadi apa-apa
Tak melihat siapa atau apapun kamu terus melangkah

Tapi saat ombak laut menghempas segalanya tanpa tersisa
Seperti kilatan cahaya api
Kamu merasakan berada jauh berada di dalam
Tak tersisa sedikitpun air matamu jatuh perlahan

Akhirnya kamu mulai berpikir
Menganggap bintang harapanmu telah sirna
Kini yang tersisa hanyalah langit, awan, dan senja
Dan kamu mulai memilih

Sadarkah kamu bahwa mereka itu sama
Langit, awan, dan senja
Berbeda tapi sama
Hanya wujud yang membedakan

Kamu berpikir lagi
Menelaah keadaan
Lagit, awan, dan senja
Kamu sadar mereka sama

Seperti langit, cerah namun ada kalanya gelap
Seperti awan, putih namun menghitam
Seperti senja, bersinar lalu tenggelam
Hanya bintang yang tak pernah sirna

Itu semua hanya ada dalam pikiranmu
Sesungguhnya tak pernah gelap, hitam, atau tenggelam
Yang ada hanya fatamorgana dalam pikiranmu
Dan sungguh, bintang harapanmu tetap ada, takkan pernah sirna

Kamis, 08 Agustus 2013

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Apa kabar para pembaca blog? *serasa punya pembaca ya wkwkwk*

Alhamdulillah, akhirnya tiba juga hari kemenangan yang dinantikan. Gema takbir berkumandang di mana-mana. Subhanallah o:)

Ini adalah postingan yang saya tulis di malam takbiran. Setidaknya ini adalah kegiatan saya daripada berdiam diri, hahaha.

Nah, sekalian nih saya mau membahas tentang tradisi bermaaf-maafan yang biasa dilakukan nih.

Hm, kalau menurut saya sih, tradisi bermaaf-maafan itu lebih bermakna ketika kita mengucapkan kata maaf langsung kepada orang yang dituju. Kenapa? Menurut saya sih, karena bisa diungkapkan lebih luas dengan kata-kata dibandingkan lewat tulisan (via SMS, BBM, Twitter, Facebook, dan Social Media lainnya). Kadang tak semua hal bisa diungkapkan lewat tulisan. Ada alasan lain juga sih kenapa saya berpendapat kalau tradisi bermaaf-maafan lebih bermakna lewat omongan dibandingkan lewat tulisan. Alasannya itu adalah... *jeng jeng jeng* cukup repot dan lelah mengetiknya, hahaha. Tapi itu bukan alasan utama sih. Alasan utamanya itu, menurut saya, ya kita lega memohon maaf dengan cara berbicara langsung dengan orang yang dituju.

Hm, sepertinya sudah tidak ada lagi yang akan saya tulis...

Ah, anyway, ini adalah lebaran pertama saya tanpa kakek saya. Ya, rasanya ada yang janggal sih. Saya berharap semoga saya bisa dan kuat menjalani serta melaluinya. Aamiin.

Okay, now it's time for me to say...

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN \^o^/v