Kamis, 16 Oktober 2014

Perjalanan

Semula langkahku melebihi langkahmu
Terus berlari menjejaki jalur hitam
Tak sampai lima menit semua berubah
Langkahmu mendahuluiku perlahan

Aku tertinggal beberapa langkah darimu
Tapi tak sampai tak hingga
Kini aku berada di belakangmu
Walau tidak tepat

Kau terus berlari tanpa kutahu
Sesuatu yang kau kejar
Mungkin memang tak seharusnya aku tahu
Cukup dirimu yang mengetahuinya

Perjalanan yang kita lalui sekilas sama
Pada kenyataannya tidak
Di persimpangan kita memilih jalur masing-masing
Aku ke kanan tanpa tahu kau ke mana

Perjalanan ini memang sekilas sama
Karena mulanya kita berada pada satu jalur
Perjalanan ini bukan milik bersama
Perjalanan ini milik masing-masing
Perjalananku, milikku
Perjalanmu, milikmu

Senin, 13 Oktober 2014

Sebuah Percakapan

Percakapan ini terjadi kurang dari seminggu yang lalu, bahkan belum sampai tiga hari yang lalu.

Sebut saja X dan Y sedang melakukan percakapan yang tak disengaja saat malam mulai berakhir menuju dini hari.

Y: "Lho? Tidur masih pakai jilbab juga?"
X: "Iya."
Y: "Saya kira dibuka."
X: "Ya nggaklah. Lagipula ini tempat terbuka dan semua peserta - laki-laki dan perempuan - membaur. Bagaimana bisa dibuka? Ya kecuali pesertanya perempuan semua. Tapi itupun nggak jadi jaminan bisa lepas jilbab juga sih. Waktu ikut kegiatan yang pesertanya perempuan dalam satu vila, saya tidur tetap mengenakan jilbab."
Y: (dengan suara pelan) "Iya, saya sudah dapat materi itu."
X: (kurang tanggap dengan pembicaraan Y) "Kenapa?"
Y: "Nggak. Lupakan."
....
Percakapan di atas bukan percakapan yang asli. Percakapan tersebut telah melalui proses penyuntingan dari sudut pandang penulis. Percakapan tersebut nyata dan bagian dari pengalaman penulis.

Senin, 06 Oktober 2014

Elegiku

Elegiku...
Tenggelam bersama lembayung senja di Jakarta
Larut dalam keramaian ibukota
Terhampar di alam semesta

Elegiku...
Berada di antara jutaan orang
Namun tak diketahui kerumunan orang
Terbawa angin darat yang berhembus

Elegiku...
Ada di sini, tak terlihat
Bersembunyi dalam bayang kabut
Memaksa muncul di malam kelam

Elegiku...
Cukup diriku yang tahu
Mereka hanya bisa menilai
Tak mengerti makna sebenarnya