Minggu, 27 Januari 2013

Selamat Tinggal

Terimakasih pada-Mu
Karena Kau telah tunjukkanku
Kebenaran dalam kenyataan
Yang pahit bagiku

Tak apa
Walau begitu
Aku harus tetap bersyukur
Meski sakit

Butuh keikhlasan
Untuk mengucap
Selamat tinggal
Kamu yang akan menjadi harapanku

Biar saja
Lebih baik sekarang
Aku tahu
Daripada belakang lalu menyesal

Sabtu, 05 Januari 2013

If There Were Time Machine

Hai... hai...
Sepertinya saya sedang produktif-produktifnya nulis di blog, hihihi. Maklum, liburan kurang kerjaan dan beruntungnya ada inspirasi.

Well, kali ini saya akan menulis bukan tentang pengalaman. Sekali lagi, bukan tentang pengalaman saya. Tapi, postingan kali ini ada hubungannya dengan pengalaman saya. Itulah kenapa saya memberi judul postingan ini "If There Were Time Machine". Oke, ini mulai agak ngaco. Tapi nggak sepenuhnya ngaco kok.

Ya, nggak jarang saya berimajinasi seandainya ada mesin waktu. Ya, setidaknya dengan adanya mesin waktu, kita bisa balik ke masa-masa yang kita inginkan, sekaligus memperbaiki kesalahan-kesalahan kita di masa itu *curhat terselubung*. Uhuk. Lanjut fokus ke bahasan kita, hehehe.

Khayalan itu bisa dibilang nggak mungkin. Mungkin buat kalian para pembaca, kalian mengira kalau saya terlalu banyak beca komik Doraemon, Iya, itu benar kok. Kalian tidak salah.

Pasti kalian bertanya-tanya, kenapa sih harus mesin waktu? *PD banget*. Oke, jawabannya... Karena saya lagi kangen banget sama masa kecil saya, terutama masa TK. Iya, di masa itu, kita bermain sambil belajar, bukan belajar sambil bermain. Ya, saya baru sadar, masa TK itu masa terindah yang pernah saya lewati. Walaupun kalau ada masalah sama teman. Ya, tau sendiri kan gimana berantemnnya anak TK. Nggak jauh-jauh dari kalimat ini nih:

"Jangan temenan sama dia ya, soalnya dia bandel."


Cukup tidak dewasa. Ya, namanya juga anak TK, jangankan masalah dewasa, jatuh aja masih nangis. Dan yang nggak saya lupa, dulu tuh bergaul aja kasta gender banget. Iya, cewek main sama cewek, cowok main sama cowok. Giliran cewek sama cowok berantem, ejek-ejekan, pukul-pukulan.

Saya akui, masa TK itu cukup banyak ngeselin juga sih. Nggak pernah lupa, sering banget dijailin sama anak cowok. Kalau diingat-ingat lagi, suka bikin ketawa sendiri. Lucu sih. Nggak jarang kalau saya lagi lelah, jenuh sama tugas-tugas, rasanya mau banget balik ke masa TK. Masa-masa indah, penuh hal yang menyenangkan, menyedihkan, juga menyebalkan,

I always miss those moment. Really, if I could turn back the time, I wanna go to the my childhood, especially my kindergarten's moment. :)

Kamis, 03 Januari 2013

Speechless

Holaaa...

Hari ini saya cuma mau nulis kalimat yang berkesan kok, khususnya untuk saya, hehehe.


"Dunia itu benar-benar sempit. Buktinya? Ketika kamu mempunyai teman lama dan ternyata teman lama itu berada dekat dalam lingkungan kita selama 3 tahun. So simple, right?"

"Ya, nggak cuma itu. Bahkan ketika kamu tahu bahwa teman lama kamu itu adalah teman berantem kamu dan kamu dipertemukan kembali dalam keadaan super drastis."

"Keadaan super drastis di mana perubahan terjadi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. See? Banyak perubahan pastinya."

Well, mungkin segitu dulu aja kalimat yang mau saya ungkapkan kali ini. Kalau ada tambahan (kalau ingat) menyusul diposting. See you later~ :) 

Keraguan

Dulu kamu minta perasaan itu hilang
Ketika itu datang kamu mengelak
Dulu kamu bisa saja menerima
Dan kamu hanya sedikit naif

Dulu kamu satu dengannya
Tapi kamu biarkan waktu berlalu
Dan sekarang kamu kembali dihadapkan dengannya
Tapi tetap saja kamu tidak sadar

Wajahmu yang memancarkan sebuah keraguan
Ketika apa yang kamu inginkan
Benar-benar terjadi
Kamu malah meminta menarik semuanya