Sabtu, 12 November 2016

Keikhlasan Untuk Kemajuan

 "Pada akhirnya, keikhlasan yang dibutuhkan dalam melakukan apapun. Apapun itu."
Sekuat apapun berusaha, rasanya jika tidak diiringi dengan keikhlasan - ibarat  sedang mengunduh file, kemudian gagal saat progressnya sudah mencapai 99%. Bagaimana rasanya? Jleb. Kesal. Kecewa. Sedih. Campur aduk. Ya, begitu jika tidak diiringi dengan keikhlasan. Pada akhirnya, keikhlasan yang membuat perasaan lebih lega, lepas, dan mengalir.

Bicara soal keikhlasan, bukan perkara seperti perkataan
"Saya ikhlas kok."
bukan juga seperti
"Ikhlaskan saja. Saya yakin akan dapat yang lebih baik."
Big no! 

Ikhlas itu perkara dari hati nurani terdalam. Hati nurani yang paling jujur.

Sudahkan bertanya pada diri masing-masing? Sudahkah bertanya pada nurani?

Ikhlas tak bisa dinilai dan diukur dengan ucapan bahkan perbuatan. Ikhlas dapat diukur dengan mempertanyakan nurani masing-masing. Sudahkah ikhlas? Sudahkah benar-benar ikhlas? Jawabannya hanya nurani masing-masing yang tahu.

Mengapa nurani yang harus dipertanyakan? Karena kejujuran paling jujur datang dari nurani.

Ikhlas datang dari niat dalam nurani. Ikhlas memang butuh pengorbanan yang (cukup) besar. Prosesnya memang seperti itu. (Cukup) pahit. Menghela nafas. Menangis. Terjatuh. Terseret. Tertatih. Di balik pedihnya proses tersebut, sebenarnya terdapat salah satu cara mendewasakan diri. Ya, pendewasaan diri untuk kemajuan diri. Melalui ikhlas, banyak yang dapat dipelajari, seperti melepas sesuatu (apapun) yang diinginkan, namun tak mampu untuk digapai.

Hidup tak selalu melulu soal apa yang diinginkan. Kadang, sesuatu yang diinginkan dapat digapai. Namun, ada kalanya sesuatu yang diinginkan tidak dapat digapai karena keterbatasan, baik secara internal dan/atau eksternal. Lewat keikhlasan, Sang Khaliq ingin dipercaya bahwa rencana yang telah dipersiapkan-Nya untuk masing-masing individu merupakan rencana terindah dan terbaik. Lewat keikhlasan, Sang Khaliq ingin menyampaikan bahwa Dia yang paling mengetahui sesuatu yang terbaik, terindah, sekaligus yang dibutuhkan masing-masing diri.Dia hanya meminta masing-masing diri percaya bahwa Dia tidak akan memberikan sesuatu yang buruk untuk umat-Nya. Dia hanya meminta masing-masing diri percaya dan ikhlas pada ketentuan-Nya.

Kejujuran

Terselip diam
Di antara maaf
yang kita ucapkan
Di antara jeda
suaraku dan suaramu
Di sudut ruangan
di dalam ruangan

Terselip kejujuran
Di antara diamku
dan ketidaksadaranmu
Terselip rasa penasaran
Di antara beribu pertanyaan
dalam benakku

Benarkah, dirimu
milik perempuan
yang terpajang
di layar pelindungmu?

Jawabnya pun tak tahu
Jawabnya terselip
dalam kejujuran
di hatimu

Senin, 07 November 2016

Kenangan

Selalu ada kenangan
Di setiap bait
Bahkan baris lirik
yang kau tulis

Ia selalu ada
Kembali ada
Saat lirik itu kau nyanyikan

Ia selalu hadir
Walau kau tak di sini
Walau tak selalu di tempat yang sama

Ia akan selalu ada
Hadir
Walau entah kapan
Kau benar-benar hadir


Ps. Dibuat menjelang ujian PKM. Sekadar melepas lelah-yang-tak-dapat-dijelaskan.