Selasa, 07 November 2017

Setahun Berlalu

Setahun berlalu
Bersisa sedikit
Aku di sini
menatap dan merenungi

Setahun berlalu
Senyuman, tangisan
banyak yang terlewati
Hampir semua berlalu

Setahun berlalu
Aku bangkit
Berusaha menata
juga memperbaiki
Semoga berhasil

Minggu, 08 Oktober 2017

Unforgettable Experience: Part 1

Sebenarnya sudah lama saya ingin menuliskannya, tapi apa daya - waktu yang tepat baru sekarang.

Genap sudah empat tahun saya berkutat dengan pengalaman mengajar. Banyak serba-serbi yang saya dapat dari pengalaman tersebut, mulai dari yang paling berkesan hingga kebalikannya. Berbagai macam karakter murid pula yang pernah saya hadapi. Seru...!

Dari bermacam karakter itu membawa saya pada suatu kesimpulan. Manusia itu unik dan dari keunikan itu pula saya banyak belajar. Secara tidak langsung, mengajar merupakan media saya belajar dalam ruang kelas yang dinamakan kehidupan.

Tahun pertama mengajar, saya lebih banyak belajar tentang cinta dan perasaan (cie...). Eh, tapi saya serius lho, hehehe. Saya banyak belajar dari salah satu siswa saya saat itu. Sekarang (sebenarnya) saya lebih suka menganggapnya sebagai adik dan teman. Saat itu juga sih, saya menganggapnya sebagai siswa juga teman bicara. Ketika dia sudah jenuh belajar, dia bercerita tentang kehidupan (percintaan) di sekolah. Saya lebih banyak (berusaha) memosisikan diri sebagai pendengar yang baik. Dari sana juga saya banyak memetik pelajaran, salah satunya keikhlasan. Pun sampai sekarang saya masih belajar darinya. Terakhir bertemu dengannya, dia pernah mengatakan ini, "Ya, kalau jodoh mah nggak bakal ke mana ya, Kak. Lagipula, kalau aku nggak sama dia, mungkin dia bukan yang terbaik. Aku selalu yakin kalau orang baik akan dipertemukan dengan orang yang baik juga. Aku juga yakin kalau rencana Alloh itu pasti akan indah pada waktunya." Saya hanya tersenyum sambil mengangguk mendengarnya berbicara begitu.

Tahun kedua? Sepertinya akan saya post pada part selanjutnya (kalau saya tidak malas menulis). Do'akan saja mood saya untuk menulis selalu ready stok, hehehe.


Salam hangat,
RAS

Selasa, 08 Agustus 2017

Hi... I'm comeback!

Setelah melalui pemikiran (cukup) panjang, menimbang, bertanya pada diri sendiri, hingga meyakinkan diri... *menghela napas panjang* In syaa Alloh akan ada rubrik baru dalam blog ini, yaitu...

SONG-FICTION
Apa itu?
Rubrik ini berisi tentang cerita lepas atau cerita bersambung yang terinspirasi dari lirik lagu.
Sedikit curhat, sebenarnya rubrik ini sudah direncanakan sekitar setahun yang lalu (saat saya semester 6), namun baru terealisasi sekarang.

Kenapa baru sekarang?

Hehehe... Saya kira saya tidak perlu menjelaskan alasannya karena kalian pasti sudah menduga dalam benak kalian. Beberapa alasan di antara berjuta alasan - klasik sih - sibuk dan mood menulis yang naik-turun. Saya berharap dengan rubrik ini produktivitas menulis bisa konsisten (Aamiin).

Selasa, 25 Juli 2017

Perubahan dalam Persamaan

"Sampai nanti... Sampai kita bertemu kembali..." - Kunto Aji (Mercusuar)

Tidak banyak perubahan saat saya memasuki tempat itu. Susunan yang dulu pernah saya ketahui, tidak berubah sedikit pun. Mereka masih dalam urutan yang sama.

Waktu mungkin berubah, begitu pun tokoh-tokohnya. Akan tetapi, tidak dengan bayangan di dalam pikiran saya. Mereka melintas bak dimensi waktu yang membawa saya kembali ke masa itu. Saya hanya berlalu. Logika saya tepatnya.

Saya tidak pernah tahu sesuatu yang terjadi dalam hidup saya di kemudian waktu. Saya tidak ingin memprediksi dan berusaha menjalani alur hidup. Jika saya diberi kesempatan, saya ingin meluruskan dan memperbaiki semuanya (red: salah paham yang sempat terjadi). Semoga sepenggal lirik yang menjadi pembuka menjadi kenyataan. Saya percaya di setiap perpisahan ada pertemuan (lagi).

Minggu, 16 Juli 2017

Jatuh Cinta Pada Karakter

Jatuh cinta pada pandangan pertama itu sudah biasa. Bagaimana dengan jatuh cinta pada karakter? Bisakah mengganti 'pandangan' dengan 'karakter'?

Sebenarnya saya sudah lama ingin menulis mengetik ini, namun setiap membuka netbook mengingatkan saya dengan tugas akhir. Bukan menulis mengetik, malah jadi menangis.

Tujuan awal menulis ini sekadar melepas 'uneg-uneg' di hati, kemudian berkembang menjadi sebuah-tulisan-semi-serius. Sebenarnya ingin berbagi juga sih.

Jatuh cinta pada karakter. Entah saya sudah mengalami berapa kali kejadian itu. Menurut saya, jatuh cinta pada karakter tidak jauh berbeda dengan jatuh cinta pada pandangan pertama, hanya saja cinta pada karakter menitikberatkan karakter (juga kepribadian) yang menjadi sebab utama, rupa sebab ke-sekian.

Saya lebih bayak dan (cukup) sering mengalami jatuh cinta karena karakter. Jika ditanya sebabnya, saya pun bingung menjawabnya. Mungkin, karakter menjadi nilai lebih bagi saya.

Saya pernah jatuh cinta dengan orang yang secara fisik (rupa) biasa saja, namun karakternya cukup menyita perhatian saya. Gambar di bawah ini (mungkin) bisa menjelaskan sebabnya...

Foto Typewriters voice.
Sumber: Facebook Typewriter Voice

Selasa, 04 Juli 2017

Pertanyaan

Pertanyaan ini terus berputar di kepalaku
"Mengapa aku baru bertemu denganmu sekarang?,
Sungguh, ini sedikit mengganggu..."
Aku hanya bisa menghela, lalu menghela

Rabu, 19 April 2017

Mengapa Aku (yang) Jatuh Cinta?

"Mengapa aku (yang) jatuh cinta?"
Aku menghela nafasku
Menahan (rasa) sakitku
Mengubahnya dalam senyum

Sering aku berpikir,
kau yang curang
Selalu memulainya,
kemudian mengakhiri
Seolah kau tak pernah memulai

Bahkan saat ini,
pun aku bertanya
"Apa hanya aku yang jatuh cinta?
Bagaimana denganmu?
Apa kau (juga) jatuh cinta?"