Jumat, 27 September 2013

RANGKUMAN KEGIATAN MATA KULIAH OLIMPISME (4) PENYEBARLUASAN OLIMPISME MELALUI GERAKAN OLIMPIADE MODERN



Sabtu, 20 September 2013 adalah ke-4 kalinya saya dan teman-teman menghadiri mata kuliah olimpisme di kampus B Universitas Negeri Jakarta. Ini berarti pertemuan ke-4 saya dan teman-teman dengan Omjay. Ini berarti juga saya membuat resume yang ke-4 tentang penyebarluasan olimpisme melalui gerakan olimpiade modern.
Gerakan olimpiade pertama kali dipelopori oleh Baron Pierre de Coubertin seorang berkebangsaan Perancis yang dikenal dengan Bapak Olimpiade. Ide dasarnya mengagas gerakan olimpiade adalah menciptakan kehidupan yang damai di dunia melalui aktivitas olahraga antar bangsa. Gerakan olimpiade diatur oleh International Olympic Committee (IOC) dan pertama kali diadakan di Athena pada tahun 1896. Tujuan utama gerakan olimpiade adalah mempromosikan dan menyebarluaskan paham olimpisme secara umum dan menanamkan filosofi olahraga sebagai dasar pembentukan fisik dan moral manusia; mendidik generasi muda melalui olahraga yang dilandasi semangat, saling pengertian, dan persaudaraan; menyebarluaskan prinsip-prinsip olimpisme ke seluruh dunia; serta mempertemukan atlet dunia dalam festival olahraga internasional empat tahunan.

olympicflag_color
Gambar di atas merupakan simbol gerakan olimpiade yang terdiri dari 5 cincin dengan 5 warna yang berbeda yang melambangkan 5 benua beserta warnanya masing-masing. Simbol ini diciptakan oleh Baron Pierre de Coubertin. Simbol ini diluncurkan pertama kali dan digunakan pada tahun 1914 dalam Kongres Olimpiade di Antwerpen.
Untuk melakukan gerakan olimpiade dan penyebarluasan paham olimpiade pada tanggal 23 Juni 1894 dibentuk organisasi non pemerintah yang diberi nama Komite Olimpiade Internasional (International Olympiade Committee/IOC) yang merupakan pendiri sekaligus pelaksanan olimpiade. Organisasi ini selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan Komite Nasional Olimpiade (National Olympic Committee/NOC) dan Asosiasi Olahraga Kontinental. Selain itu, IOC juga membawahi komite-komite olimpiade di setiap kontinental. Penyelenggaraan olimpiade dibagi menjadi dua berdasarkan musimnya, yaitu olimpiade musim panas dan olimpiade musim dingin.
Indonesia juga berpartisipasi dalam gerakan olimpiade modern. Banyak atlet-atlet Indonesia yang memenangkan kejuaraan dan meraih medali emas, perak, dan perunggu. Dengan adanya gerakan olimpiade modern, secara tidak langsung menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang Citus, Altius, dan Fortius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar