Jumat, 13 September 2013

RANGKUMAN KEGIATAN MATA KULIAH OLIMPISME (2) SEJARAH DAN FILOSOFI OLIMPIADE KUNO SEBAGAI AWAL LAHIRNYA OLIMPISME

Sabtu, 7 September 2013 adalah kedua kalinya saya dan teman-teman hadir dalam mata kuliah olimpisme. Materi yang disampaikan Omjay semakin menarik bagi saya. Materi saat itu membahas tentang Sejarah dan Filosofi Olimpiade Kuno. Secara umum, materi tersebut berisi sejarah lahirnya olimpiade serta filososi-filosofinya. Materi ini juga tak kalah bagus dari materi sebelumnya dan menurut saya lebih memotivasi.
Olimpiade begitu populer di dunia. Mengapa demikian? Karena di dalam pelaksanaan olimpiade terdapat unsur persahabatan. Selain itu, menjadi peserta, juara olimpiade, dan penyelenggara olimpiade merupakan impian dan targer strategis dan kebanggaan bagi sebuah bangsa atau negara.
Sejarah lahirnya olimpiade kuno berawal dari ditemukan kembali prasasti peninggalan kebuudayaan kota Olimpia oleh tentara Jerman pada akhir abad 19. Prasasti tersebut menggambarkan sebuah festival olahraga sebagai simbol pemujaan terhadap Dewa Zeus. Olimpiade awalnya adalah bagian dari ritual keagamaan bangsa Yunani dan koloninya yang dilakukan di bukit Kronus yang terletak di gunung Olimpia yang diikuti oleh ratusan atlet. Olahraga yang diperlombakan masih sederhana, seperti lari, gulat, penthatlon, tinju, balap kereta kuda, pancration, balap kuda, dan lari membawa senjata. Lomba ini diadakan 4 tahun sekali di stadion berkapasitas 40.000 di dekat sungai Kladeios yang berlangsung selama 5 hari. Peserta lomba tidak memakai pakaian dimaksudkan untuk menjaga kesucian festival. Peserta dan penonton yang ikut berpartisipasi hanya kaum pria. Selama perlombaan berlangsung tidak boleh ada sikap permusuhan, bahkan jika ada sikap tersebut, maka dihentikan dan dilarang. Pemenang perlombaan diberikan penghargaan tertinggi berupa mahkota daun zaitun dan diberikan gelar pahlawan. Lomba di Olimpia berakhir dan dihentikan oleh kerajaan kristen dan raja yang berkuasa saat itu adalah Theodore I. Kemudian, kota Olimpia dihancurkan oleh Raja Theodore II. Sejak saat itu kota Olimpia dinyatakan hancur dan hilang akibat bencana alam.
Filosofi dan nilai-nilai penyelenggaraan olimpiade kuno adalah sebagai berikut.
  1. Selalu menjaga kesucian diri selama nertanding,
  2. Kekuatan dan kebugaran fisik, keterampilan dan ketahanan mental.
  3. Semangat untuk berprestasi.
  4. Kejujuran dalam pertandingan.
  5. Saling menghargai.
  6. Terciptanya perdamaian.
  7. Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku bangsa.
  8. Penghargaan tertinggi bagi yang berprestasi.
  9. Peningkatan ekonomi.
  10. Sukaria/sukacita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar