Minggu, 01 Desember 2013

Benci dan Cinta? Beda Tipis

Halooo, lama tak menulis di sini. Membuang dan menuangkan segala yang ada di isi kepala, hahaha.

Oh iya, jangan mengira saya menulis posting ini sedang-merasa-jatuh-cinta. Kesalahan bukan terjadi pada mata anda. Ini efek terlalu lelah berkutat dengan laporan-laporan serta tugas-tugas lainnya yang belum sempat saya sentuh, hehehe.

Kenapa saya menulis posting seperti ini? Selain faktor 'lelah', mungkin ini yang ada di pikiran saya. Faktor nggak-tau-kenapa-tiba-tiba-mau-nulis-posting-begini. Sudahlah~

Benci dan cinta? Hm, dua kata itu sudah nggak asing lagi untuk kita. Sering didengar juga kok di lagu, seolah mereka dua komponen yang tak terpisahkan *aih*.  Kalau dibilang beda tipis? Ya, benar juga sih.

Pernah baca atau dengar kan kalimat seperti ini, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu..." atau kalimat yang ini, "Jangan terlalu berlebihan dalam segala sesuatu, apapun itu."

Kalau diartikan secara umum sih, ada benarnya juga. Segala sesuatu harus ada porsinya, harus seimbang. Terlalu kurang buruk, terlalu lebih juga buruk. Ini ada hubungannya  dengan postingan kali ini.

Sebenarnya intinya sih satu, "Jangan berlebihan." atau singkatnya "Secukupnya."

"Ketika kamu melakukan sesuatu - apapun itu - secara berlebihan, sesuatu itu akan menjadi buruk bahkan menjadi bumerang untukmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar