Sabtu, 17 November 2012

Hari Ini Terdramatis

Holaaa, back again with me. After long holiday. Yes, finally, I can update posting at this moment.

Hari ini, 17 November 2012, adalah hari terdramatis. Hari nano-nano kedua setelah postingan sebelumnya What a Nano-Nano Day!.

Oh iya, sebelumnya, hanya bermaksud memberi tahu bahwa hari ini tepat sebulan kepergian Kakek saya. Semoga beliau tenang di sisi-Nya. And someday, I'll meet him in heaven. Aamiin.

Kenapa hari ini saya bilang hari terdramatis? Karena ada beberapa hal yang membuat hari ini dramatis. And here it is:

1. Watching Detective Conan Movie: The Magician of Silver Sky

Nah, buat para pencinta anime, especially Detective Conan, kalian harus nonton film ini. Well, walaupun ini bukan film terbaru versi movie, tetap wajib kalian tonton. Ceritanya itu berbagai genre. Romantis, iya. Menegangkan, iya. Klimaks banget, iya. Seru, pasti. Dan yang pasti lagi itu... galau, iya.

2. Quote in Timeline Twitter

Nah, ini nih mulai-mulai klimaksnya hari terdramatisir versi saya. Jadi kronologinya tuh begini. Buka twitter. Cek TL diri sendiri. Nemu quote tersebut. Retweet. Baru sadar kalau quote itu menggambarkan diri sendiri. Agak ironis sih, tapi jujur itu ngena banget. Biar lebih jelas, saya akan perlihatkan dengan gambar.

 
Silahkan resapi sendiri

 
*jleb*

Ditambah lagi, bukan cuma twitter itu yang nge-tweet quote begitu. My mom had said, "Dari curhat itu biasanya timbul rasa simpati yang lama-kelamaan akan timbul rasa yang lebih dari pada itu."

"..." Saya hanya bisa diam tak berkomentar apapun. Sepertinya omongan Ibu saya terbukti. Dan beliau tidak mengetahui bahwa omongannya terbukti terhadap anaknya sendiri. Sungguh ironis.

3. Dramatis Sedramatis

Nah, ini benar-benar bagian ter... Ya, kalian tahu sendiri kok. Sebenarnya ini agak sedikit... absurd. Ya, sebenarnya ini juga spontanitas dari pikiran saya. Bingung ya? Sama. Oke oke. Jadi begini... Tukang mie tek-tek langganan rumah lewat dan ternyata Ibu saya minta tolong panggilin. Ketika saya keluar rumah, itu pas banget lagi hujan. Karena itu tukang mie tek-tek udah jauh, mau nggak mau saya harus mengejar. Nah, di sini adegan yang paling bikin saya geli sendiri (silahkan bayangkan sesuai imajinasi masing-masing). Pas saya lari, hujan perlahan semakin deras dan saya berusaha menepuk memanggil tukang mie tek-tek. Sembari menunggu tukang mie tek-tek di persimpangan jalan, entah kenapa otak saya berpikir spontan dan saya pun bergumam, "Dramatis banget ini. Berdiri di persimpangan jalan saat hujan dalam keadaan menunggu." Sayangnya, yang saya tunggu itu tukang mie tek-tek. Padahal berharapnya sih... Sudahlah, saya rasa postingan kali ini sudah mulai ngaco. Jadi lebih baik saya sudahi saja postingan kali ini. See you latter~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar