Senin, 04 Agustus 2014

Rindu Jadi Pelajar

"Bagaimana rasanya menjadi pelajar? Sepertinya saya sudah lupa."

...

Petikan kalimat diatas hanya 'perumpamaan' saja. Setahun yang lalu saya masih merasakan manis, asam, asin, dan pahitnya jadi pelajar. Rasanya mirip sama permen yang itu tuh. Hehehe.

Terkadang, saya merindukan masa-masa menjadi pelajar. Ini berawal ketika  - tadi - saya mengunjungi Plasa Pondok Gede, tempat hang out ter-heitz semasa SMA.

"Mau hang out, Rei?"

...

Bukan... saya bukan ke Plasanya kok. Bukan untuk hang out juga, Alhamdulillah (walaupun awalnya ada sedikit niatan untuk membeli makanan). Saya ke pertokoan yang ada di area Plasa tersebut, tepatnya ke toko buku untuk mencari buku adik saya yang duduk dibangku sekolah dasar. Pertama kali membuka pintu toko buku, atmosfer buku pelajaran 'tercium'. Ini mengingatkan saya ketika masih menjadi pelajar dulu. Rindunya, maa syaa Allah. Setelah beberapa saat mengitari toko buku tersebut, buku yang saya temukan untuk jenjang pendidikan tertinggi adalah SMA. Kok tidak ada buku untuk jenjang universitas ya? Tentu saja, karena yang saya kunjungi toko buku pelajaran, bukan toko buku perkuliahan.

...Apaan sih Rei...

Sudahlah. Inti dari tulisan saya kali ini adalah...

"Saya rindu jadi pelajar."

Rindu hanyalah rindu. Hanya sekadar rasa dan belum tentu dapat diulang kejadiannya. Yang terpenting saya harus semangat untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Masa depan yang telah Allah SWT dan saya harus menjemputnya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar